
Pun saat dia muncul di sela-sela dua hujan yang bergemuruh
Rehat sejenak sebelum kembali rusuh
Walau keadaan apa, pelangi tetaplah indah
Aku tetap mencintaimu meski kau mulai jenuh
Menjejaki rasa sayangku yang utuh
Walau ku tahu persembahan ini berwarna keruh
Tak sesempurna dan sebening pelangimu yang indah
Aku rindu kamu dengan rasa merah
Meluapkan hasrat dan nafsu tanpa gundah
Seperti saat kau menginginkan dadaku dengan menelan ludah
Tenggelam dalam pelukku dengan hangat darah
Ahhhh...
Hasratku mendidih
Setelah hati kita bergemuruh
Ku ingin terlelap dalam pelangimu yang indah